Sunday, May 30, 2010

Langkah nomer 5

Senam Mata.

Kemunduran penglihatan, entah itu myopi, presbiopi dan astigmatisme dapat diatasi dengan melakukan senam mata. Kemunduran penglihatan itu pada dasarnya adalah berkurangnya kemampuan mata untuk melakukan akomodasi mata.

Eksperimen Dr. Bates menunjukkan bahwa : selama akomodasi bentuk mata berubah oleh kerja otot eksternal bola mata. Ini berbeda dengan pandangan perawatan mata tradisional bahwa kelainan tersebut akibat berubahnya bentuk bola mata. Inilah yang membedakan perawatan mata secara alamiah dengan perawatan mata tradisional. Pada perawatan mata tradisional, kelainan bentuk bola mata tidak bisa lagi diperbaiki karena sudah berubah bentuk. Pada perawatan mata secara alamiah, keadaan tersebut bisa diperbaiki jika melakukan kebiasaan-kebiasaan baik yang berguna untuk mempermudah otot-otot sekitar mata melakukan akomodasi.

Di antara kebiasaan baik tersebut adalah melakukan senam mata. Lakukan senam mata ini sesering mungkin yang bisa anda lakukan. Barangkali anda tidak perlu menyediakan waktu khusus, tetapi luangkan waktu sesering mungkin di sela-sela waktu kerja anda.

1. Menggerakkan bola mata

Tegakkan kepala dan usahakan agar posisi kepala dan tubuh anda sesantai mungkin, kemudian lakukan beberapa gerakan untuk bola mata sebagai berikut:

a. Mata digerakkan ke atas dan ke bawah. Mata harus bergerak secara perlahan-lahan dan teratur ke atas dan ke bawah sejauh mungkin. Jangan melakukan paksaan dan lakukan dengan kekuatan minimum. Jika otot-otot mata anda menjadi kendor, anda akan mampu melihat jauh ke bawah dan ke atas.

b. Mata digerakkan ke samping kiri dan kanan. Sama seperti yang tadi lakukan dengan kekuatan minimum.

c. Mata digerakkan ke samping kanan atas dan kiri bawah dan juga sebaliknya, kiri atas dan kanan bawah.

d. Mata digerakkan memutar satu putaran penuh ke kanan searah jarum jam, kemudian berlawanan arah jarum jam.

Latihan untuk menggerakkan bola mata ini dilakukan masing-masing sebanyak 6 kali dengan selang waktu di antara setiap gerakan selama 2 detik.

e. Kedipan kuat. Kedipan kuat akan merangsang mata anda mengeluarkan cairan mata yang berfungsi membasahi bola mata. Cara melakukan kedipan kuat dengan membuka mata lebar selama dua detik, kemudian menutup dengan cepat dan kuat. Buka lagi dan tutup lagi dengan cepat berganti-ganti. Di antara kedipan kuat, lakukan beberapa kali kedipan ringan.

f. Kedipan lambat dilakukan dengan cara menarik napas pelan-pelan. Jangan melihat apapun secara khusus, hanya melakukan kedipan biasa yang ringan. Ketika menghembuskan napas, tutup mata anda dan usahakan sesantai mungkin. Bawa imajinasi anda melayang dan ucapkan relaks ... relaks ... relaks .


2. Melatih Fokus mata
Duduklah dengan posisi sesantai mungkin dan lakukan gerakan untuk melatih otot-otot eksternal bola mata sebagai berikut :

a. Fokus dekat dan Fokus jauh
Pegang objek kecil dengan jarak kira-kira 15 cm tepat di tengah-tengah kedua bola mata anda. Pandanglah objek dekat tersebut dan dengan ritme tertentu ubahlah objek pandang anda ke objek jauh yang berjarak kira-kira 4-6 meter. Objek dekatnya tetap tetapi objek jauhnya bisa berganti-ganti. Jadi anda memandang objek dekat selama 2 detik kemudian berganti objek jauh selama 2 detik, begitu seterusnya. Misalkan saja anda duduk di teras depan rumah, anda meletakkan cangkir dengan jarak 25-20 cm tepat di tengah kedua mata sebagai objek dekat. Objek jauhnya bisa apa saja yang berjarak 4-6 meter, misalkan pohon, pagar, rumah tetangga, tiang listrik, dll.

b. Membawa Fokus menjauh dan mendekat
Pegang objek kecil misalkan pencil dengan jarak 15 cm di tengah mata anda. Kemudian secara perlahan, bawa objek tersebut mendekat hingga menyentuh ujung hidung anda, sambil mendekat, hiruplah napas dalam-dalam. Ketika menghembuskan napas, bawa objek tersebut menjauh.
Ketika anda membawa objek tersebut mendekat, benda tersebut akan nampak menjadi ganda, cobalah untuk melihat ke detail terkecil objek tersebut sehingga objek tersebut tidak menjadi ganda.

c. Perputaran Jam
Sekarang anda harus sedikit berimajinasi dengan membayangkan sebuah jam raksasa yang berada di depan mata anda. Bayangkan jam raksasa tersebut lengkap dengan angka-angka 1-12, dan juga titik pusat jam tersebut yang berada tepat di depan mata anda. Dengan hati-hati dan perlahan, gerakan mata anda menuju jam 1 selama 2 detik dan tarik mata anda ke pusat jam. Kemudian bawa mata anda ke jam 2 selama 2 detik kemudian kembali ke pusat, begitu seterusnya, (jam 3 – pusat), - (jam 12-pusat).

Tuesday, May 25, 2010

Langkah nomer 4

Hydroterapi

Air sudah digunakan untuk terapi berabad-abad lamanya. Sejarah mencatat bahwa tidak sedikit kebudayaan-kebudayaan Mesir, Yunani, dan Romawi, Cina, India dan Jepang dan juga kebudayaan-kebudayaan Amerika Selatan dan Mesopotamia telah lama menggunakan bentuk-bentuk terapi air yang berbeda-beda.

Terapi air dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu : kompres air hangat dan dingin, dan massage air. Kompres air dingin dilakukan dengan menyiapkan air dingin dan air hangat. Dengan memakai waslap/handuk kecil, kompres kedua mata dengan air dingin dan air hangat bergantian. Kompres air dingin selama 1 menit, berganti dengan air hangat, lakukan berulang-ulang. Lakukan dengan sesantai mungkin dengan tiduran dan ucapkan sugesti positif sebanyak mungkin.

Aplikasi air dingin dan air hangat secara bergantian menghasilkan pertukaran sirkuler dan meningkatkan drainase serta suplai oksigen ke jaringan-jaringan, apakah jaringan otot, kulit atau organ-organ tubuh. Pembuluh-pembuluh darah terbuka dan jaringan-jaringan dibersihkan dengan darah yang banyak mengandung oksigen segar.

Massage air dilakukan dengan cara menyatukan kedua belah tangan sehingga membentuk wadah yang bisa diisi air. Isi dengan air dan dekatkan dengan mata dalam keadaan tertutup, lemparkan air ke mata dan lakukan berulang-ulang. Tekanan air yang lembut akan merangsang sirkulasi darah di sekitar mata dan membuat otot-otot mata menjadi kuat. Jika anda seorang muslim, lakukan setiap kali sebelum anda berwudhlu.

Masage air yang lain dapat dilakukan jika sedang mandi. Pasang aliran air shower ke ukuran yang paling lembut. Hadapkan wajah ke shower dalam keadaan mata tertutup. Geleng-gelengkan kepala perlahan-lahan ke kiri dan ke kanan dengan sesantai mungkin. Tepukan air yang lembut akan memijat daerah sekitar organ mata dan membuat otot-otot di sekitar mata anda menjadi kuat.

Terapi massage air dapat dilakukan sesering mungkin yang bisa anda lakukan. Untuk kompres panas dingin lakukan 1-2 kali sehari, terutama jika mata anda mengalami kelelahan yang luar biasa akibat menatap layar komputer terlalu lama.

Jadikan terapi ini sebagai waktu untuk mengistirahatkan mata, sehingga mata tidak dipaksa untuk bekerja di luar batas kemampuannya. Anda dapat merasakan perubahan luar biasa jika sudah menerapkan terapi air menjadi bagian dari perawatan mata, pusing, pegal dan tegang pada mata berkurang dengan drastis.

Langkah nomer 3


Hypnoterapi

Kekuatan pikiran selama berabad-abad telah dipakai manusia untuk membangkitkan potensi diri. Bagaimana seseorang bisa berjalan di atas bara api tanpa merasa kesakitan, bagaimana para pesebak-bola api bisa bermain bola dengan api yang menyala-nyala.

Apa yang anda rasakan ketika dokter mata mengatakan mata anda sudah berkurang penglihatannya disertai ukuran kerusakan mata anda ? minus ½, minus 1 atau bahkan minus 2 ? saya yakin pandangan mata anda langsung merasa kabur dan akan menerima pendapat dokter tersebut yang mengatakan anda harus memakai kacamata disertai dengan ancaman halus bahwa mata anda bertambah parah kerusakannya jika anda tidak buru-buru memakai kacamata ? Inilah yang disebut sugesti negatif dan hal itu bisa terjadi apabila anda menelan mentah-mentah informasi dari dokter mata.

Jika sugesti negatif bisa membuat pandangan seperti kabur, kemampuan mata serasa berkurang, mengapa kita tidak memberikan sugesti positif tentang mata. Berilah kepercayaan kepada mata anda untuk melakukan autoterapi dengan memberikan sugesti positif sebanyak mungkin.

Para profesional medis saat ini sudah mengakui adanya keberhasilan alami untuk menyembukan berbagai penyakit dengan menggunakan kekuatan pikiran dan doa. Gunakan segenap potensi pikiran positif anda untuk mengarahkan kepada kesehatan mata.

Tetapkan satu ”Sugesti Positif” dan bisikkan sugesti positif itu sebanyak mungkin. Lakukan berulang-ulang dimana saja dan kapanpun anda berada.

Sugesti positif berikut ini dapat anda jadikan referensi sebagai bagian dari terapi mata anda :

Mata saya semakin nyaman

Saya melihat semakin jelas

Penglihatan saya semakin terang

Kesehatan mata saya membaik

Yang perlu anda perhatikan dalam memberikan sugesti positif adalah, kalimatnya pendek, sederhana dan tidak mengandung pernyataan negatif, misalnya : mata saya tidak rabun. Alam bawah sadar anda hanya menerima kata ” rabun”

Tentu saja anda dapat menentukan satu sugesti positif sesuai dengan kebutuan individu masing-masing.


Sunday, May 23, 2010

Langkah nomer 2



Membuat target pribadi

Anda adalah pribadi yang unik, oleh karena itu anda harus membuat target pribadi, karena tingkat kerusakan mata beragam dan kemampuan untuk memperbaiki juga bermacam-macam. Tidak bisa anda membuat target dari mata (-) 4 menjadi (-) 2 karena bukan ukuran teoritis itu yang kita perhitungkan. Saya tidak memusingkan ukuran minus berapa, patokan saya adalah kemampuan mata saya, dan itu saya sendiri yang bisa mengenalinya, bukan diukur menggunakan kertas bertuliskan huruf tertentu dan diletakkan dalam jarak tertentu pula.

Ukuran (-) yang diderita setiap orang juga tidak sama. Ada orang yang (-) 2 masih santai saja mengemudikan mobil tanpa berkacamata, tetapi ada yang baru (-) 1 merasa akan menabrak barang-barang di dalam rumah jika tidak memakai kacamata. Itulah mengapa target harus disesuaikan dengan kebutuhan individu.

Target pribadi disesuaikan dengan kerusakan mata anda, misalnya saya membat terget jika mengemudikan motor tidak memakai kacamata, atau saya dapat membaca tulisan di baliho yang ada dalam pandangan mata saat lampu merah berhenti. Bisa juga anda membuat target tidak memakai kacamata jika berada di dalam rumah, atau jika berjalan kaki.

Urutan target dapat disusun sebagai berikut (setiap orang bisa membuat sesuai kebutuhan dan tingkat kerusakan mata)

Melakukan aktivitas di dalam rumah tidak berkacamata

Melakukan aktivitas di luar rumah tidak berkacamata

Mengemudikan sepeda tidak berkacamata

Mengemudian motor tidak berkacamata

Mengemudikan mobil tidak berkacamata.

Jika anda membuat target secara bertahap seperti ini, anda akan merasa senang karena kemajuan terapi anda dapat dikatakan berhasil bila satu target berhasil terlampaui. Anda akan menjadi semakin bersemangat untuk melanjutkan ke target selanjutnya

Saya akan membagi pengalaman tentang target pribadi saya. Saya membuat target secara bertahap. Karena saya pemakai kacamata pasif, saya tidak mengalami kesulitan beraktivitas di dalam rumah tanpa kacamata. Target pribadi saya yang pertama adalah saya bisa mengemudikan motor tanpa berkacamata. Waktu yang saya butuhkan untuk mencapai target itu cukup panjang.

Walaupun saya pemakai kacamata pasif, tetapi saya sangat bergantung kepada kacamata untuk mengendarai sepeda motor, beraktivitas di dalam kelas dan menonton televisi. Sebelumnya saya sudah banyak membaca buku-buku tentang terapi mata dari praktisi dan dokter luar negeri. Saya menyampaikan hal seperti ini karena dari literatur di internet, dokter-dokter mata di Indonesia masih berkutat pada perawatan mata tradisional, yaitu memakai kacamata dan juga softlens.

Saya memerlukan waktu 3 bulan untuk bisa memahami buku ” Seeing Without Glasses”, “ Pengobatan Alamiah untuk Pemakai Kacamata” dan ”Terapi Mata”. Setelah itu 6 bulan kemudian saya baru bisa melepas kacamata. Diperlukan waktu yang cukup panjang bagi saya, setelah selama ini saya menerima begitu saja pendapat dokter bahwa kerusakan mata saya adalah faktor bawaan.

Kejadiannya begitu cepat dan spontan, saya sedang mengantri di salah satu bank nasional. Saya mengalami kondisi yang luar biasa tidak nyaman, capek, mata pegal dan pusing tiba-tiba menyerang. Tiba-tiba saja, saya merasa inilah saatnya saya harus melepas kacamata, saya segera melepas dan memasukkan ke dalam tas. Pandangan saya masih terasa kabur tetapi saya sudah merasa sedikit nyaman karena pegal dan pusing tiba-tiba berkurang dan bahkan hilang sama sekali. Saya berusaha sesantai mungkin, memejamkan mata dan mencoba sugesti positif yang selama ini sudah saya pelajari.

Tiba-tiba kepercayaan diri saya menjadi pulih dan saya yakin saya bisa pulang tanpa kacamata. Walaupun pada awalnya saya merasa canggung mengemudikan motor tanpa kacamata tetapi beberapa menit berikutnya saya sudah merasa percaya diri. Inilah awal dari keberhasilan saya melepas kacamata, dan hal tersebut memacu saya untuk melanjutkan target berikutnya.

Target berikutnya adalah bisa mengemudikan mobil tanpa kacamata. Pada awalnya saya tidak berani melepas kacamata saat mengemudi. Sampai pada suatu saat saya lupa memakai kacamata yang saya taruh di dashboard, selama menyetir itu saya merasa ada yang kurang, tetapi saya tidak tahu apa itu. Beberapa kilometer berjalan saya baru sadar, bahwa saya tidak berkacamata, tetapi ternyata saya bisa mengemudi sama baiknya dengan berkacamata.

Walaupun hanya memakai kacamata pada saat mengemudi, ternyata saya mengalami sakit kepala yang luar biasa setiap kali terlalu lama mengemudikan mobil. Rasa pusing yang luar biasa inilah yang memacu semangat saya untuk segera bisa lepas dari kacamata.

Target saya bisa tercapai dalam waktu yang relatif singkat. Selama itu pula mata saya mengalami kemajuan yang luar biasa. Tulisan di spanduk, baliho, outdoor yang biasanya tidak terbaca, pelan-pelan tetapi pasti sudah mulai bisa terbaca. Pandangan yang semula kabur menjadi semakin jelas. Pusing, pegal yang biasa menyerang jika saya mengemudi terlalu lama hilang sudah karena problem saya adalah kacamata. Jika problem itu hilang, maka hilanglah semua problem saya tentang mata.

Sampai sekarang saya mengemudi tanpa kacamata, hanya jika malam hari atau jika hujan lebat saja saya memakai, tetapi hal tersebut berarti kemajuan yang sangat pesat. Saya berhasil memutus ketergantungan terhadap kacamata dan yang lebih penting mata saya semakin hari semakin terasa nyaman dan sehat. Kacamata sekarang hanya saya letakkan di dashboard mobil, karena saya hanya membutuhkan kacamata pada saat yang sangat saya butuhkan.

Tentu saja anda tidak mungkin mencapai target-target yang anda buat sendiri tanpa melakukan terapi mata. Buatlah target dan lakukan terapi-terapi secara bertahap dan rasakan perubahan yang terjadi pada mata anda. Semakin anda bersemangat untuk melakukan, semakin cepat perbaikan mata yang anda rasakan. Satu perubahan positif sekecil apapun sangat berpengaruh terhadap kesehatan mata anda. Mungkin di awal terapi anda tidak bisa langsung melihat dengan baik, tetapi jika anda merasa lebih nyaman, sakit kepala hilang, pegal di mata hilang, tegang di leher hilang adalah bukti awal bahwa terapi anda berhasil.

Saya ingin menekankan kepada para pembaca sekalian bahwa kesuksesan untuk menyembuhkan mata anda bukan sesuatu yang instan. Kesembuhan tidak bisa didapat dengan terapi pasif, dan membiarkan obat atau alat bekerja. Saya ingin menyampaikan bahwa mata minus bukan sesuatu yang begitu saja terjadi, tetapi berlangsung secara bertahap akibat kesalahan kita dalam memperlakukan mata. Terapinya tentu saja tidak akan berlangsung singkat dan pasif, tetapi lama dan anda yang harus aktif sendiri.


Saturday, May 22, 2010

Langkah nomer 1


1 Alasan dan Motivasi

Carilah alasan sebanyak mungkin yang membuat anda merasa harus membuang kacamata anda. Lebih banyak daftar yang anda buat, semakin kuat motivasi anda untuk sembuh. Saya memberikan contoh : kacamata membuat saya 10 tahun lebih tua, membuat mata saya cekung dan pucat, penampilan saya jadi tidak menarik, dll. Buatlah daftar alasan sebanyak mungkin.


Saya akan menyampaikan pendapat pribadi saya tentang kacamata, yaitu : kacamata membuat penampilan saya tidak menarik, mata cekung dan pegal, muka pucat, kepala pusing, lingkaran sekitar kacamata berair, lembab. Siksaan ini bertambah manakala keringatan dan kepanasan, karena kacamata membuat kondisi ini semakin tidak nyaman. Silakan buat daftar alasan dan pendapat anda tentang kacamata. Tulis di kertas besar dan tempelkan di dinding yang mudah dibaca, anda akan ingat bagaimana kacamata telah menyiksa anda dan membuat anda mengalami ketergantungan

.

Carilah referensi sebanyak mungkin bagaimana kacamata membuat kerusakan mata semakin parah. Saya pernah bertemu teman yang putranya baru saja memakai kacamata. Saya bertanya kepada teman tersebut, putranya (-) berapa, ternyata baru (-) ½ . Saya sarankan kepadanya agar kacamatanya tidak dipakai terus-menerus. Dia menolak saran saya dengan alasan dokter mata menyuruh dipakai terus, agar kerusakannya tidak bertambah parah. Dapat dimaklumi bahwa dia lebih percaya dengan dokter mata daripada saya sebagai teman.


Setelah 3 tahun kemudian saya kembali bertemu dan saya melihat kacamata anak tersebut sudah menebal. Saya bertanya sudah minus berapa, teman saya menjawab (-) 3. Wow ... ukuran yang fantastis, dalam rentang waktu yang pendek kemampuan matanya untuk melihat berkurang drastis. Saya sarankan kepada teman tersebut agar sang putra mengurangi kebutuhan akan kacamata. Teman saya menjawab bahwa anaknya sudah tidak mampu lagi melihat benda-benda di dalam rumah, dia selalu menabrak benda-benda jika berjalan di dalam rumah jika tidak mengenakan kacamata. Saya hanya bisa membatin ... kasihan sang anak.


Pengalaman pribadi saya barangkali bisa anda jadikan referensi. Saya menjadi terdakwa pemakai kacamata sejak umur 12 tahun. Pada waktu itu kerusakan mata saya kanan (-) 2 dan kiri (-) 1,75. Tetapi entah mengapa dokter mata memaksakan kehendaknya dengan menyamakan kedua ukuran minus mata saya menjadi (-) 2 semua. Alasan yang dikemukakan pada waktu itu adalah, saya akan mengalami pusing jika ukuran minusnya tidak sama. Jika memang harus sama, mengapa bukan yang kanan yang diturunkan sehingga sama dengan yang kiri ??.


Orang tua saya tidak melakukan protes apapun, karena berharap dokter mata sudah melakukan tugasnya dengan baik. Beruntung ibu saya memberikan sugesti negatif tentang kacamata, yaitu kacamata membuat mata cekung, penampilan tidak menarik dan tidak menyuruh saya memakai kacamata sepanjang waktu. Saya hanya memakai kacamata jika diperlukan. Beberapa kali saya memeriksakan mata ke dokter dan ternyata ukuran minus saya tidak bertambah.


Adik saya baru memakai kacamata pada usianya yang ke 15 dan pertama kali memakai hanya ukuran (-) ½. Selang beberapa tahun kemudian kerusakan matanya mendahului saya. Setelah saya melakukan pengamatan dia adalah pemakai kacamata aktif dan bahkan memakai softlens. Kelemahan softlens adalah, kita tidak bisa mengatur kapan kita harus memakai dan kapan kita harus melepasnya. Untuk melihat objek dekat seharusnya tidak diperlukan kacamata atau softlens karena kacamata dibuat untuk melihat objek jauh.


Wawancara dengan beberapa teman semakin menambah wawasan saya bahwa : ukuran kerusakan mata tidak berpengaruh nyata dalam kemampuan mata untuk melihat. Saya bertemu dengan teman yang kerusakan matanya (-) 3, dia dengan penuh percaya diri bisa berjalan kemana-mana tanpa memakai kacamata. Dia bisa melakukan aktivitas di dalam rumah dan di luar rumah tanpa memakai kacamata. Bandingkan dengan anak teman saya yang kerusakan matanya sama tetapi sudah tidak mampu melihat barang-barang dalam rumah dan selalu menabrak benda-benda dalam rumah

.

Coba lakukan pengamatan terhadap teman-teman anda, dengan wawancara ringan, dan buatlah diskusi, misalnya memakai kacamata umur berapa, pertama kali memakai umur berapa, pemakai aktif atau pemakai pasif. Anda akan menemukan fakta bahwa teman anda yang berharap dengan memakai kacamata bisa sembuh kerusakan matanya akan mendapatkan kenyataan bahwa setiap kali mereka memeriksakan mataya ke dokter, ukuran kerusakan matanya semakin betambah.


Barangkali anda berpikir, pendapat saya di atas adalah pendapat pribadi, tetapi ternyata, beberapa ahli mata dunia yang telah melakukan terobosan baru dalam perawatan mata, membuat kesimpulan yang sama. Saya akan menyampaikan untuk anda.


Harry Benjamin N.D dalam bukunya ”Pengobatan Alamiah Untuk Pemakai Kacamata” menyampaikan bahwa pemakai kacamata harus menyadari bahwa, sekali memakai kacamata, seluruh proses penglihatan alamiah tersingkir dari sistemnya.


Lebih jauh lagi, juga dituliskan bahwa : Mata bukannya dibiarkan berakomodasi untuk objek dekat dan jauh, akomodasinya bahkan dibantu oleh kacamata secara tetap dan tidak dapat diubah, dengan akibat kondisi teregangnya otot, diperkuat oleh dipancangkannya mata pada suatu posisi kaku oleh kerja kacamata. Ini menerangkan mengapa ketergantungan terus menerus kepada kacamata seringkali cenderung memperlemah kemampuan mata.


DR. Robert Michael Kaplan dalam bukunya Seeing Without Glasses menyatakan pendapatnya tentang kacamata. Resep ukuran lensa pada umumnya menjadi lebih tinggi dengan berlalunya waktu, yang mengarah pada ketergantungan yang semakin lama semakin besar pada alat korektif (kacamata), yang sebenarnya penuh tipu muslihat seperti ketergantungan pada gula, obat atau alkohol.


Profesor Young dari AVI (American Vision Institute) menjelaskan : Hal terburuk yang bisa dilakukan untuk myopia adalah mengobatinya dengan lensa korektif. Ini akan meningkatkan level akomodasi bila digunakan untuk kerja dekat dan menyebabkan kemunduran yang parah. Bila diobati dengan bifokal atau terapi mata, myopia merupakan kondisi peralihan seperti halnya sakit kepala yang akan menghilang. Sebaliknya lensa korektif memperparah problem dan membuat pasien bergantung kepada lensa sepanjang sisa hidupnya

Friday, May 21, 2010

Ledakan Populasi Pengguna Kacamata



Myopia sudah menjadi keresahan sejumlah ahli mata dunia terutama ahli mata anak karena mereka mendapatkan fakta bahwa kasus myopia mengalami peningkatan luar biasa setiap tahunnya. Kenaikan ini diduga karena berubahnya kebiasaan melihat akibat kemajuan teknologi. Televisi, komputer, Hp, game, turut memicu peningkatan pengguna kacamata.

Studi menunjukkan sekitar 30 % anak usia 6 dan 7 tahun di Singapura sendiri mulai memiliki masalah penglihatan. Di Australia sendiri, sekitar 20 % penduduknya berkacamata. Pembeda penting dari kebiasaan anak-anak di Singapura dan Australia adalah waktu yang mereka habiskan di udara terbuka. Anak-anak di Singapura rata-rata hanya menghabiskan waktu sekitar 30 menit di udara terbuka, sedangkan anak-anak di Australia berada di udara terbuka rata-rata 2 jam sehari.

Masa sekolah yang lebih dini dimana anak dipacu untuk bisa membaca dan menulis sejak awal, patut dicurigai sebagai penyebab peningkatan pengguna kacamata. Di samping itu kegiatan anak di luar rumah berkurang karena kebutuhan belajar dan kesibukan berinteraksi dengan teknologi.

Fakta bahwa berkurangnya aktivitas di luar rumah dan berganti dengan aktivitas di dalam rumah yang membutuhkan penglihatan dalam jarak dekat (komputer, televisi, game dan HP) turut membantu meledaknya populasi pengguna kacamata.

Faktor makanan dimana anak lebih banyak mengkonsumsi makanan siap saji, gula, lemak, dan kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung serat juga menjadi pemicu kenaikan pengguna kacamata.

Kacamata menjadi solusi paling cepat untuk mengatasi berkurangnya penglihatan. Pengguna kacamata mengikuti petunjuk dokter bahwa tidak ada yang bisa mereka lakukan selain mengenakan kacamata. Beberapa dokter bahkan berani mengatakan, jika kacamata tidak dipakai akan menyebabkan kerusakan mata yang lebih parah.

Beberapa pengguna kacamata tidak menyadari bahwa setiap kali mereka memeriksakan mata ke dokter, ukuran kerusakan matanya menjadi lebih parah dan membutuhkan kacamata yang lebih tebal. Solusi untuk lensa kaca yang lebih tebal adalah softlens. Kebanyakan pengguna kacamata merasa sangat terbantu ketika mengenakan soflens karena dari segi estetika mereka merasa lebih nyaman dan lebih percaya diri. Jarang orang yang menyadari bahwa soflens justru akan memperparah kerusakan mata. Bukan cuma karena resiko kebersihan dan iritasi tetapi karena kemampuan akomodasi mata menjadi berkurang drastis, karena melepas soflens tidak semudah melepas kacamata.

Pengguna kacamata menelan mentah-mentah informasi yang diberikan oleh dokter mata atau optik, bahwa tidak ada yang bisa mereka lakukan untuk memperbaiki kondisi kerusakan matanya. Beberapa informasi yang salah atau barangkali sengaja disalahkan juga sering disampaikan kepada anda bahwa kerusakan mata tersebut adalah faktor genetik, sehingga tidak ada lagi hal lain yang bisa mereka lakukan selain pasrah dengan vonis tersebut dan menurut saja memakai kacamata. Beberapa fakta berikut ini bisa mementahkan argumen bahwa kerusakan mata adalah faktor genetik.

Penelitian dilakukan oleh Profesor Young pada tahun 1968 pada sekelompok orang eskimo yang hidup di kutub utara. Anak-anak mereka adalah generasi pertama yang belajar membaca. Ini merupakan contoh yang sangat baik untuk menguji apakah faktor genetika berperan di sini.

Apa yang ditemukan oleh Profesor Young sungguh mengejutkan. Dari 130 orang tua, 128 di antaranya memiliki penglihatan jarak jauh yang sempurna, 1 orang memiliki 0,25 dioptri dan satu orang yang menjadi petugas pencatat kejadian memiliki 1,50 dioptri. Anak-anak mereka yang memulai belajar membaca tulis 60 % lebih memiliki myopia yang tampak nyata. Jelas Faktor genetika menjadi mentah dengan adanya kejadian ini.

Profesor Young menyimpulkan bahwa waktu lama yang dihabiskan untuk membaca adalah alasan mengapa anak-anak mereka menderita myopia.

Studi statistik juga dilakukan oleh pemerintah Amerika yang mendata bahwa pada tahun 1950 pemerintah AS menemukan kasus Myopia di AS mencapai 15 %. Menurut laporan sebelumnya sejak tahun 1920, level ini cukup konstan.

Pada tahun 1980, persentasi kasus myopia melonjak menjadi 40 %. Hereditas tidak bisa menjadi alasan peningkatan tiba-tiba karena karakteristik pewarisan sifat membutuhkan waktu berabad-abad untuk menjadi dominan dalam populasi yang besar. Profesor Young menduga, faktor yang berperan dalam kasus ini adalah dikenalkannya televisi sehingga berjuta-juta orang menghabiskan banyak waktu untuk memfokus objek dekat.

Jika sudah diketahui kacamata tidak menyembuhkan mata dan justru memperparah kerusakan mata, barangkali yang terlintas di dalam pikiran anda adalah : mengapa tidak diberikan terapi untuk memperbaiki kerusakan mata. Mengapa dokter atau optik memberikan resep untuk kacamata ? jawabannya tentu saja adalah ” UANG”.

Sadarkah anda, jika anda adalah mesin uang bagi mereka ? jika anda memakai kacamata terus menerus, setiap beberapa tahun, anda akan berganti kacamata dan itu akan menguntungkan bagi mereka. Mengapa mereka tidak menawarkan terapi lain ? jawabannya tentu saja adalah uang. Mereka akan kehilangan pendapatan jika anda mencoba terapi lain.

Jika uang bukan menjadi masalah bagi anda, pikirkan masalah lain yang akan muncul selama anda memakai kacamata. Kepala pusing, migrain, perasaan tidak enak di lingkar mata dan telinga adalah keluhan yang disampaikan ke penulis via FB. Ada juga yang menuliskan masalah estetika, yaitu merasa penampilannya menjadi tidak menarik setelah memakai kacamata.

Beberapa pemakai mengeluh pusing bahkan migrain. Hampir semua responden tidak mengeluhkan kenaikan kerusakan mata akibat pemakaian kacamata. Barangkali mereka menganggap hal tersebut adalah sesuatu yang wajar jika mereka sudah memakai kacamata. Tidak diragukan lagi bahwa sugesti itu sengaja ditanamkan agar mereka tidak mengeluh tentang kenaikan kerusakan mata setelah beberapa waktu memakai kacamata.

Beberapa responden yang bertindak sebaliknya, yaitu tidak memakai kacamata meskipun disarankan oleh dokter mata atau optik untuk memakai mengaku tidak mengalami kenaikan penambahan minus. Bahkan ada responden yang mengaku minusnya tiba-tiba hilang setelah 6 bulan tidak memakai kacamata (semula -1/2). Karena kacamatanya hilang, dia tidak memakai kacamata selama 6 bulan. Setelah 6 bulan dia memeriksakan mata ke dokter, dia terperanjat karena matanya kembali normal.

Pengguna kacamata seharusnya menyadari bahwa kacamata hanya bersifat membantu penglihatan dan tidak menyembuhkan penglihatan. Bahkan faktanya kacamata justru memperparah kerusakan mata. Hal ini dibuktikan dengan kerusakan mata yang bersifat progresif justru terjadi ketika mereka menuruti anjuran dokter untuk selalu mengenakan kacamata.

Pertanyaan berikut ini menjadi renungan kita bersama . Jika kacamata tidak bisa menyembuhkan penglihatan, apakah kita bersedia memakainya terus menerus dengan menerima resiko bahwa kerusakan mata kita akan semakin parah ?. Jawabannya tentu saja tidak.

Jika anda masih berkutat pada perawatan mata tradisional yaitu mengenakan kacamata, maka yakinlah bahwa tidak ada lagi yang bisa anda lakukan selain mengganti kacamata dengan lensa yang lebih tebal, setiap kali anda memeriksakan mata ke dokter. Tetapi jika anda mencoba terapi lain, maka yakinlah bahwa mata anda akan mengalami penyembuhan secara alami.

Memulai langkah untuk membantu penyembuhan mata secara alami tentu saja jauh lebih baik daripada sekedar menuruti anjuran dokter untuk selalu memakai kacamata. Anda diberikan kebebasan untuk menentukan pilihan. Anda ingin kembali mendapatkan penglihatan alami atau penglihatan anda harus dibantu oleh kacamata yang semakin tebal setiap tahunnya.

Tentukan langkah anda sekarang juga. Jika anda ingin kembali mendapatkan penglihatan alami, silakan membaca bab demi bab buku ini, dan anda akan segera dapat membuang kacamata anda. Tetapi jika anda masih terpaku pada anjuran dokter silakan buang saja buku ini.

Kata Pengantar

9 langkah jitu untuk membuang kacamata


Pengalaman adalah guru yang paling baik. Melalui pengalaman pribadi yang panjang, saya mendapatkan inspirasi luar biasa bagaimana saya bisa sembuh dari ketergantungan pemakaian kacamata. Walaupun saya pemakai kacamata pasif, tetapi saya sangat tergantung pada kacamata untuk melakukan aktivitas berkendara.


Masalah yang timbul adalah pusing, pegal dan itu sangat mengganggu aktivitas saya yang padat dan membutuhkan stamina yang tinggi. Melalui pengalaman dan buku-buku literatur yang saya baca, saya mencoba berbagai alternatif tentang kesembuhan mata secara alami.


Butuh waktu lama bagi saya untuk meyakinkan diri sendiri bahwa saya bisa berkendara tanpa kacamata. Keluhan yang semakin menyiksa telah mendorong saya untuk melepaskan diri dari belenggu kacamata. Setelah merasakan keberhasilan dari beberapa metode yang saya gabungkan, saya ingin membagi dengan semua pembaca.


Blog ini tidak bermaksud menggurui atau menjungkirbalikkan fakta tentang kacamata selama ini. Blog ini hanya menawarkan pilihan bagi pembaca semua, bagaimana kita bisa sembuh dan tidak bergantung kepada kacamata.


Pilihan untuk terus mengenakan kacamata atau justru membuang kacamata dikembalikan kepada individu masing-masing.


Perkenalan

Blog ini tidak bermaksud menggurui atau menjungkirbalikkan fakta tentang kacamata selama ini. Blog ini hanya menawarkan pilihan bagi pembaca semua, bagaimana kita bisa sembuh dan tidak bergantung kepada kacamata.